Jakarta (ANTARA) – Pemerintah resmi memperpanjang masa diskon Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) 100 persen untuk kendaraan bermotor sampai akhir Desember 2021, untuk mendorong efek ganda perekonomian dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
“Pemberian insentif diskon 100 persen ini semula berakhir Agustus 2021, namun, karena implementasinya terbukti efektif memacu pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan konsumsi masyarakat menengah atas, pemerintah memutuskan memperpanjang,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, dalam keterangan pers, Sabtu.
Baca juga: DPR apresiasi perpanjangan diskon PPnBM otomotif
Perpanjangan insentif tercantum dalam PMK 120/PMK 010/2021. Perpanjangan diberlakukan pada PPnBM DTP 100 persen untuk mobil segmen kurang dari atau sama dengan 1.500 cc kategori sedan dan 4×2 dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 70 persen, PPnBM DTP 50 persen untuk mobil bersegmen > 1.500 cc s.d 2.500 cc kategori 4×2 dengan TKDN paling sedikit 60 persen serta PPnBM DTP 25 persen untuk mobil bersegmen > 1.500 cc s.d 2.500 cc kategori 4×4 dengan TKDN paling sedikit 60 persen.
“Bagi yang sudah terlanjur bayar PPnBM atau PPN atas pembelian kendaraan bermotor September 2021, akan dikembalikan atau refund oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan pemungutan,” kata Johnny.
Perpanjangan masa diskon ini turut mempertimbangkan hasil evaluasi penjualan mobil dan efek ganda yang ditimbulkan. Dampak yang timbul antara lain peningkatan permintaan, produksi, tenaga kerja maupun sektor pendukung seperti industri barang logam karet dan jasa keuangan.
Secara kumulatif, dari Januari-Juli 2021, penjualan mobil ritel tumbuh 38,5 persen secara year-on-year. Produksi mobil secara kumulatif sejak awal tahun pun tumbuh 49,4 persen.
“Peningkatan produksi ini tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik, tapi, juga ekspor kendaraan complete knock down (CKD) yang tumbuh 169,7 persen (yoy),” kata Johnny.
Dengan performa itu, pertumbuhan Produk Domestik Bruto sektor industri dan perdagangan alat angkutan tumbuh masing-masing 45,7 persen dan 37,9 persen (yoy) pada kuartal II 2021.
Jika terus dipertahankan, performa ini akan mempercepat pemulihan ekonomi dan para produsen kendaraan bermotor dapat kembali beroperasi dengan kapasitas yang lebih tinggi.
Baca juga: Menperin proyeksikan ada tambahan penerimaan pajak dari diskon PPnBM
Baca juga: Daihatsu apresiasi pemerintah atas perpanjangan diskon PPnBM
Baca juga: Diskon pajak otomotif resmi diperpanjang, ini kata Menperin
Pewarta: N012
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021
20 Januari 2022 19:23 ANTARA – Kementerian Pemuda dan Olahraga sudah mengkoordinasikan secara lintas sektor terkait persoalan karantina khusus di ajang balap motor dunia Moto Grand Prix. Menurut Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Chandra Bhakti pada Kamis (12/1), Kemenpora menunggu keputusan... selengkapnya
Jakarta (ANTARA) – PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) mengatakan pihaknya berhasil membukukan 1.186 unit pesanan kendaraan (SPK) selama sebelas hari gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022. “Kami mengapresiasi antusiasme konsumen yang tinggi terhadap brand dan model... selengkapnya
Jakarta (ANTARA) – Pemerintah India tengah mempertimbangkan pemangkasan bea impor mobil listrik atau electric vehicle (EV) hingga 40 persen setelah lobi yang dilakukan Tesla pada akhir Juli, kata dua orang pejabat pemerintah sebagaimana laporan Reuters, dikutip Selasa. Pejabat yang enggan... selengkapnya
Belum ada komentar